HARI BUMI 2022 : NTB DENGAN INVESTASI DAN PEMBAGUNAN UGAL - UGALAN

Setiap hari kita terbangun dengan sambutan terang dari matahari, kicauan burung, suara daun yang terhembus angin, dan gemuruh kendaraan yang menandakan kalau bumi sudah siap untuk dijalani hari ini.

Jika di lingkungan rumah kita, masih ada pohon-pohon rindang yang bikin suasana terlihat adem dan sejuk? Kalau iya,  artinya kita beruntung, deh! Karena di kota-kota besar, sulit rasanya menemukan pohon rindang. Karena … kebanyakan lahan sudah dihuni oleh gedung-gedung tinggi.

Hal ini tentu punya efek tersendiri dengan keadaan bumi tempat kita tinggal. Bumi saja rasanya semakin panas, kan? Bahkan, banyak es di kutub yang sudah mencair. Nah, masalah-masalah yang bisa berdampak buruk ke bumi inilah yang kemudian melahirkan Earth Day atau Hari Bumi Sedunia.

Apa itu Hari Bumi Sedunia?

Sebelum kita masuk lebih jauh, baiknya kita selaraskan pengertian Hari Bumi Sedunia dulu, ya.

Hari Bumi Sedunia adalah hari yang diperingati setiap tanggal 22 April. Untuk memperingati Hari Bumi, biasanya orang-orang di dunia melakukan kegiatan gotong royong buat merawat bumi kayak membersihkan sampah, mengurangi penggunaan kendaraan, hingga menanam pohon.

Aktivitas ini dilakukan supaya bumi tetap menjadi tempat tinggal yang baik dan sehat. Bukan cuma buat manusia, tapi juga buat semua makhluk hidup yang ada.

Namun di momen hari bumi kali ini kita dikejutkan oleh berita pembangunan kereta gantung rinjani, yang diklaim akan menjadi kereta gantung terpanjang di dunia, 9 KM.

Dilansir dari id.times ntb (22/4/22). Kepala dinas Penanaman Modal dan perizinan terpadu satu pintu (DPMPTSP) NTB, menyampaikan bahwa ivenstor telah menyerahkan jaminan investasi sebesar 5 miliar kepada pemrov NTB, dan saat ini dalam tahap penyusunan AMDAL, penyusunan AMDAL membutuhkan waktu 3 bulan dan akan dilanjutkan dengan pembangunan konstruksi", pungkasnya.

Wacana pembangunan kereta gantung yang berada di desa karang sidemen kecamatan batukliang kab. Lombok tengah  ini mendapatkan penolakan dari seluruh pecinta alam dan element masyarakat pulau lombok sejak tahun 2019 lalu, karena di anggap akan menimbulkan kerusakan lingkungan.

Menyoroti isu ini, maka berdasarkan hasil kajian dari tim litbang GEMPAR UGR dan juga kajian dari berbagai lembaga pemerhati lingkungan bahwa pembangunan kereta gantung rinjani bukanlah langkah yang tepat, dengan memperhatikan ekonomi, ekologi, sosial, budaya dan lainnya maka pembangunan ini harus dibatalkan.

DENGAN INI GERAKAN MAHASISWA PECINTA ALAM RINJANI (GEMPAR UGR) MENOLAK PEMBANGUNAN KERETA GANTUNG RINJANI

Dengan dalih apapun, kami menyatakann sikap MOSI TIDAK PERCAYA pada Pemprov NTB, yang telah gagal melindungi bumi, gagal melindungi rinjani berkedok untuk kemajuan ekonomi Masyarakat.

#mositidakpercaya

#pemprovntb_penjahatlingkungan

#tolakkeretagantung

#tolakglampingrinjani

#saverinjani

#pemprovntb